Info.hallobanua.com - Joan Mir tidak akan
menerapkan diskon saat bernegosiasi dengan tim baru saat melanjukan karier di MotoGP.
Sosok asal Spanyol itu masih punya nilai jual meski dalam keadaan terdesak.
Mir
membutuhkan pelabuhan baru karena Suzuki berniat meninggalkan MotoGP usai musim
2022. Meski sedang mencari kerja, dia tidak putus asa sehingga rela
membalap dengan bayaran minim.
"Kami
akan meminta nilai sesuai kesepakatannya sekaran. Itulah prioritas saat ini.
Jika tidak ada yang memenuhi, Joan tidak bakal meneken," kata manajer Mir,
Paco Sanchez, dilansir Crash.
Sanchez
menyatakan Mir semula berniat meneken perpanjangan kontrak dengan Suzuki yang
berakhir 2022.
"Banyak
yang bilang Mir akan pergi ke Honda atau Yamaha. Tapi sejujurnya, Joan siap
meneken kerja sama baru di Suzuki. Negosiasi pun sudah memasuki tahap akhir.
Dia ingin bertahan. Itu adalah prioritasnya," ungkap Sanchez,
dilansir GPOne.
"Saya
harap bisa menemukan motor bagus untuk Joan. Tapi kami juga khawatir terhadap staf
tim. Mereka orang-orang baik yang terancam menganggur."
"Jika Suzuki benar
pergi, saya harap mereka segera menemukan pekerjaan baru. Banyak keluarga yang
sedang dihantui mimpi buruk karena kondisi ini," sambungnya.
Tawaran
Menghina
Alasan hengkangnya Suzuki dari
MotoGP ditenggarai karena krisis finansial. Mir sebenarnya sudah mengetahui
kondisi sulit pabrikan ketika menegosiasikan kontrak baru.
Pasalnya,
Suzuki mengajukan proposal lebih rendah dari kesepakatan yang ditandatangani
pada 2019 saat Mir berstatus rookie. "Mereka mengajukan nilai itu di
Portimao. Pada seri berikutnya di Jerez, kami berencana mengajukan tanggapan.
Kami mencoba meminta nilai sama dengan kontraknya sekarang," ungkap
Sanchez.
"Bagi
kami itu tidak masalah. Kami tidak meminta uang lebih karena tahu situasi
Covid-19. Kami tidak bisa menuntut kontrak seperti Marc Marquez atau permintaan
Fabio Quartararo ke Yamaha. Kami siap menandatangan," lanjutnya.
Perkembangan
Terakhir Suzuki
Suzuki sudah menghubungi Dorna
terkait niat mereka. Presiden Federasi Motorsport Internasional (FIM)
Jorge Viegas menyayangkan hal tersebut. Namun, dia mengklaim peminat sudah
mengantre untuk menggantikan.
Viegas
menyebut Suzuki semestinya tidak mengambil tindakan gegabah hengkang dari ajang
balapan tersebut musim depan. Dia menyebut ada proses yang harus dilalui
pabrikan asal Jepang tersebut.
"Saya
paham mereka (Suzuki) kesulitan ekonomi. Namun, semestinya mereka membicarakan
ini dengan Dorna dan FIM terlebih dulu," ujar Viegas dilansir Motosan.
Jika Suzuki benar
keluar, Viegas menyebut kesiapan tim pengganti pada kompetisi musim depan.
Namun, dia tidak mau membocorkan identitasnya.
"Sudah
ada pembicaraan dengan Dorna soal tim baru ini. Namun, saya tidak bisa bicara
banyak, karena saat ini pihak Dorna masih
mengatur situasi di MotoGP. Intinya, pengganti Suzuki sudah ada," ujar
Viegas.
Keputusan
Mengejutkan
Mundurnya Suzuki membuat berbagai
pihak kaget karena mereka baru saja meraih gelar dunia bersama Mir pada
2020. Suzuki juga punya kontrak bersama Dorna hingga 2026. Namun, mereka
dilaporkan tidak punya pilihan karena masalah finansial.
Mereka
belum memenangkan balapan sejak Mir menjuarai seri Eropa di Valencia dua tahun
lalu. Meski begitu, Suzuki dan Mir masih finis di posisi tiga tabel akhir.
Musim ini Suzuki sudah dua kali naik podium melalui Alex Rins.
Dengan
mundurnya Suzuki, MotoGP hanya akan diikuti lima pabrikan yakni Ducati, Honda,
Yamaha, KTM dan Aprilia.
Ca/may
0 Komentar