sumber: kesehatan.kompas.com |
Cairan tersebut membuat paru-paru Anda tidak terisi dengan udara yang cukup, yang berarti lebih sedikit oksigen yang mencapai aliran darah Anda. Kondisi ini membuat organ Anda kekurangan oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi. Melansir dari Mayo Clinic, sindrom gangguan pernapasan akut biasanya terjadi pada orang yang sudah sakit kritis atau yang memiliki cedera yang signifikan.
Sesak napas yang parah – gejala utama ARDS – biasanya berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah cedera atau infeksi yang memicu. Banyak orang yang mengembangkan ARDS tidak bertahan hidup. Risiko kematian meningkat seiring bertambahnya usia dan tingkat keparahan penyakit. Dari orang-orang yang selamat dari ARDS, beberapa sembuh total sementara yang lain mengalami kerusakan permanen pada paru-paru mereka.
Tanda dan gejala ARDS dapat bervariasi dalam intensitas, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, serta adanya penyakit jantung atau paru-paru yang mendasarinya.
Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah sebagai berikut.
- Sesak napas yang parah
- Pernapasan yang sulit dan luar biasa cepat
- Tekanan darah rendah
- Kebingungan dan kelelahan yang luar biasa
Penyebab yang mendasari ARDS meliputi:
- Sepsis. Penyebab ARDS yang paling umum adalah sepsis, infeksi aliran darah yang serius dan meluas.
- Menghirup zat berbahaya. Menghirup asap atau bahan kimia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan ARDS, seperti halnya menghirup (aspirasi) muntah atau episode hampir tenggelam.
- Pneumonia berat. Kasus pneumonia yang parah biasanya mempengaruhi kelima lobus paru-paru.
- Kepala, dada atau cedera besar lainnya. Kecelakaan, seperti jatuh atau tabrakan mobil, secara langsung dapat merusak paru-paru atau bagian otak yang mengontrol pernapasan.
- Penyakit virus corona 2019 (Covid-19). Orang yang memiliki Covid-19 yang parah dapat mengembangkan ARDS.
Mahlan / may
0 Komentar