info.hallobanua.com - Seiring bertambahnya usia, daya ingat seseorang akan menurun. Memori mengenai waktu, tempat, dan siapa yang bersama kita dalam peristiwa di masa lalu akan menjadi samar.
"Latihan aerobik secara positif
memengaruhi memori episodik pada orang berusia 55 tahun tanpa demensia,"
demikian bunyi keterangan penulis studi di University of Pittsburgh.
Latihan
aerobik terbilang efektif dalam meningkatkan memori episodik bagi individu
berusia di pertengahan 50-an yang berolahraga rutin tiga kali seminggu selama
18 minggu.
"Kami menemukan ada peningkatan memori
yang lebih besar pada peserta yang berusia 55-68 tahun dibandingkan mereka yang
berusia 69-85 tahun, jadi intervensi lebih awal lebih baik," kata penulis
studi Sarah Aghjayan.
"Semua orang selalu bertanya, 'berapa
banyak saya harus berolahraga? Berapa olahraga minimal untuk melihat
peningkatan?'" tambahnya.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui secara akurat terkait durasi olahraga dan intensitas melakukan
latihan kardio demi meningkatkan memori episodik.
Beberapa studi menunjukkan, latihan interval
intensitas tinggi atau HIIT memeroleh hasil tertinggi dalam meningkatkan
memori.
Studi
lain mengungkap fakta yang berbeda, di mana aktivitas fisik intensitas sedang
hingga tinggi selama 15 menit beberapa kali seminggu dapat mengimbangi
penurunan fungsi kognitif.
Karena kurangnya data yang berkualitas tinggi, studi meta-analisis ini tidak dapat menyimpulkan durasi dan intensitas latihan aerobik yang optimal untuk meningkatkan memori episodik di usia tua.
0 Komentar