sumber: kompas.com
Info.hallobanua.com - Sejumlah perusahaan teknologi melakukan tindakan tegas terhadap Rusia, sebagai tanggapan dari operasi militer negara tersebut ke Ukraina.
Facebook dan Youtube misalnya.
Dua media sosial ini menyetop iklan di akun
media yang dikelola pemerintah Rusia, sehingga tidak dapat memonetisasi
layanannya.
Langkah serupa juga dilakukan Twitter, namun,
pemblokiran iklan yang dilakukan tidak hanya untuk Rusia, melainkan juga
Ukraina.
Perusahaan menyatakan hal ini dilakukan untuk
menjaga informasi dan keselamatan publik. Perusahaan lainnya seperti Samsung,
Intel dan Netflix bahkan menyetop penjualan produk/layanan perusahaan di Rusia.
Di sisi lain banyak pihak juga memanfaatkan
bantuan teknologi untuk membantu Ukraina bertahan atau melawan serangan Rusia.
Misalnya perusahaan software SAP yang
mengalihfungsikan kantornya di seluruh Eropa untuk gudang dan akomodasi bagi
para pengungsi. Selain itu, SAP juga menyumbangkan dana kemanusiaan senilai
satu juta euro atau sekitar Rp 15,6 miliar untuk membantu Ukraina.
Ada pula yang menggunakan mata uang kripto
untuk membantu Ukraina menghadapi Rusia. Berikut daftar penggunaan teknologi
untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Akomodasi dan konsultasi medis gratis
Airbnb awal Maret ini mengatakan menawarkan perumahan sementara secara gratis
untuk 100.000 pengungsi dari Ukraina.
Upaya yang sama juga dilakukan Stanislav
Sabanov, pria Rusia yang menyediakan situs khusus bernama Relocation.Ge.
Situs ini dapat dimanfaatkan oleh orang
Ukraina untuk menemukan tempat berlindung di Georgia. Dalam praktiknya, mereka
yang melarikan diri dari Ukraina dapat tinggal di rumah yang disediakan oleh
orang Georgia secara sukarela.
Di sana, mereka juga bisa mendapatkan layanan
konsultasi gratis dengan dokter.
Selain itu, warga setempat memberikan bantuan
lainnya dalam bentuk materi atau barang secara sukarela.
Menurut Sabanov, sejak invasi dimulai, ratusan
orang sudah mendaftar ke situs yang dibuatnya itu.
Fasilitas yang sama juga
tersedia di Polandia, tempat orang Ukraina dapat mendaftar ke grup
"Bantuan Untuk Ukraina" di media sosial.
Mereka akan mendapatkan
bantuan rumah sementara, uang hingga carpool yang akan membantu mencarikan
tempat berlindung di negara tetangga Ukraina.
Selain bantuan sukarela untuk pengungsi, warga
di kota Poznan, Polandia bahkan menawarkan bantuan untuk mengajak anjing milik
para pengungsi berjalan-jalan di kota tersebut.
Uang kripto Pemerintah Ukraina mengatakan
menerima sumbangan dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin atau Etherium.
Hal tersebut diumumkan Ukraina melalui akun
Twitter resmi pemerintahan. Menurut perusahaan analitik blockchain, Elliptic,
setelah postingan itu diunggah, pemerintah Ukraina telah mengumpulkan uang
kripto senilai 42 juta dollar atau sekitar Rp 606 miliar.
Elliptic juga mengatakan bahwa sumbangan untuk
relawan Ukraina maupun grup peretas meningkat sejak serangan Rusia.
Tak hanya itu, beberapa
lebaga amal temasuk Save the Children hingga Mercy Corps kini memungkinkan para
donor untuk memberikan bantuan menggunakan bitcoin.
NFT Selain uang kripto, beberapa pihak juga
menyumbangkan aset digital seperti NFT untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Band punk Rusia, Pussy Riot misalnya
berkolaborasi dengan grup kripto Trippy Labs dan UkraineDAO untuk melelang NFT
bendera Ukraina. Hasil dari lelang NFT tersebut kemudian disumbangkan ke
lembaga amal Ukraina. Dihimpun KompasTekno dari World Economic Forum, Selasa
(8/3/2022), aksi ini telah mengumpulkan sumbangan sekitar 3,5 juta dollar AS
atau sekitar Rp 50,4 miliar. Menurut data terbaru dari Slashdot, pemerintah
Ukraina kini mendapat sekitar 42 juta dollar AS sumbangan dari mata uang kripto
atau sekitar Rp 605 miliar.
Akses internet Gelombang serangan juga dilakukan
Rusia secara digital. Oleh karena itu, internet di Ukraina sempat tumbang
karena peretasan. Untuk mengatasi hal ini, CEO SpaceX Elon Musk menyediakan
layanan internet satelit Starlink yang diaktifkan di Ukraina. Organisasi Rusia
Net Freedom juga membagikan sejumlah tips yang membantu orang-orang yang
terdampak gangguan internet untuk tetap dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Mereka juga membantu orang-orang untuk
mendapat informasi terbaru. Salah satu tipsnya yaitu mengajak orang-orang untuk
menggunakan layanan pesan instan Signal, hingga menghapus aplikasi yang tidak
perlu agar internet yang tersedia benar-benar terpakai secara optimal. Selain
itu, Rusia Net Freedom mengajak pengikutnya di Telegram untuk memberikan
sumbangan ke organisasi bantuan hukum untuk membantu orang-orang Rusia yang
ditangkap karena memprotes serangan ke Ukraina.
Dukungan perusahaan teknologi Sejumlah
perusahaan teknologi menunjukkan dukungannya pada Rusia melalui beragam cara.
Aplikasi Reface misalnya
mendorong notifikasi invasi Rusia ke pengguna dan membuat watermark video
dengan mencantumkan berita Ukraina sebagai wujud dukungan.
Facebook, Google dan
TikTok menempuh cara lain yaitu dengan memblokir iklan dari media rusia, hinga
mengurangi tampilan konten dari media yang didukung pemerintah Rusia.
Netflix menjadi perusahaan teknologi terbaru yang
memblokir Rusia. Perusahaan memutuskan untuk menangguhkan layanannya di di
Rusia.
Alasannya, tak lain karena konflik antara
Rusia dan Ukraina yang dinilai semakin memburuk. Selain menangguhkan layanan,
Netflix juga menunda proses produksi film orisinalnya di Rusia sebagai bentuk
dukungan untuk Ukraina.
rifai/may
0 Komentar